Thursday, July 27, 2006

Kesalahan-kesalahan Yang Menjurus Ke Syirik

Buat saya, syirik mengandung banyak kerumitan dan ketidaksederhanaan. Tentu, bisa diringkaskan menjadi ''menyekutukan'' Allah, meminta sesuatu apapun bukan kepada Allah. Kita terima saja pengertian ini, meski kita sering meminta tolong pada teman, pada polisi, atau pada orang pandai (paranormal), atau orang yang dianggap wali, yang dimuliakan, yang dihormati. Tentu ada kadar nilai kita meminta tolong/bantuan, minta didoakan, minta urusan dimudahkan.
Lalu, subjek yang kita mintai tolong berada pada tingkatan pengertian apa bagi kita?. Apakah yang kita mintai tolong ini berkuasa segalanya pada saya yang memohon sehingga dan seolah-olah yang bersangkutan menentukan hidup mati kita?. Menyekutukan, tampaknya berada pada wilayah pengertian membuat tandingan untuk urusan-urusan yang kita tidak pahami asal muasalnya, membuat tandingan bahwa ada yang bisa mengatur urusan-urusan yang berada pada wilayah pengertian gaib yang masuk ke dalam wilayah urusan-urusan fisis.

Berikut ini, saya kutipkan dari http://tausyiah275.blogsome.com/2005/10/12/kesalahan-kesalahan-yang-menjurus-ke-syirik/
Dari sebuah buku “Meneropong Dosa-dosa Tersembunyi” aku dapatkan tulisan mengenai kesalahan2 seputar tauhid+akidah yg bisa menjurus ke arah syirik (menyekutukan ALLAH SWT). Berikut aku rangkum+edit+tambahkan dari sumber2 lain. Semoga bermanfaat.
1. Istighatsah kepada orang2 yg telah meninggal, berdoa kepada mereka dan bertaqarrub kepada mereka. Yg dimaksud dg berdoa di sini adalah berdoa meminta sesuatu, dg anggapan bahwa orang2 yg telah meninggal tersebut mempunyai karamah/kemuliaan yg tinggi. Padahal ALLAH SWT telah berfirman di Al Fatihah(1):5, bahwa hanya kepada ALLAH saja kita memohon pertolongan. Orang yg telah mati TIDAK BISA membantu, karena jelas2 dia sudah TIDAK PUNYA kemampuan APAPUN. Kondisi dia sendiri belum tentu bisa dia tolong, apalagi membantu orang lain.
2. Meminta syafa’at kepada orang mati. Ini serupa juga dg no 1, hanya saja mungkin redaksi dari ALLAH sedikit berbeda. Untuk syafa’at ini, firman ALLAH SWT yg terkait adalah Az Zumar(39):43-44. Jadi, sekali lagi, kita hanya boleh meminta syafa’at kepada ALLAH SWT. (bagian ini menurut pemikiranku, mohon koreksinya jika salah) Dengan demikian, Rasulullah SAW memberikan syafa’at (bantuan) atas ijin ALLAH SWT. ‘Tugas’ kita memang banyak2 bershalawat kepada Rasulullah SAW, agar (atas ijin ALLAH SWT) beliau memberikan syafa’atnya kepada kita. Jangan sampai hal ini disalah artikan.
3. Menyembelih dan bernadzar atas nama kuburan, makam ataupun orang-orang mati. Meski terdengar menggelikan, namun masih ada umat Islam yg melakukan hal ini. Padahal Rasulullah SAW telah bersabda:”ALLAH melaknat orang yg menyembelih atas nama selain ALLAH”(HR Muslim). Untuk urusan nadzar, perhatikan firman ALLAH di Al Baqarah(2):270. Dinyatakan “Aoa saja yg kamu nafkahkan atau apa saja yg kamu nadzarkan, maka sesungguhnya ALLAH mengetahuinya”. Dengan demikian hanya (sembelihan) kurban dan nadzar yg didasarkan ALLAH SWT saja yg digolongkan sebagai ibadah kepada-Nya. Selain dari niat tersebut, akan digolongkan sebagai syirik.
4. Thawaf di kuburan, mengusap-usap kuburan dan meminta berkah. Untuk hal yg satu ini, rasa2nya tidak ada komentar lagi. Sudah cukup jelas
5. Memohon dan istighatsah kepada orang-orang yg masih hidup, namun tidak hadir di hadapan pemohon, dengan keyakinan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memberi manfaat/pertolongan. Ini serupa dengan no 1, hanya kali ini permohonan ditujukan kepada orang2 yg hidup.
6. Ghuluw (berlebih-lebihan) kepada orang2 shaleh atau para Nabi - dengan mensifati mereka dengan sebuah sifat ketuhanan, atau memberi mereka hak ubudiyah. Ini terjadi pada Nabi Isa. Kaum Nasrani, (muungkin) saking cintanya kepada Nabi Isa, akhirnya menggelari Nabi Isa dg sifat2 Tuhan. Rasulullah SAW bersabda”Janganlah kalian terlalu berlebihan memuji aku seperti kaum Nasrani terlalu berlebihan memuji Isa, putra Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah hamba ALLAH dan Rasul utusan-Nya.”(HR Bukhari)
7. Takut kepada para wali atau jin (rasa takut ini berupa rasa takut yg tersembunyi), seperti takut dikenai keburukan oleh seorang wali atau jin jika dia tidak melakukan hal-hal tertentu. Yg dimaksud rasa takut di sini adalah rasa takut yg menyerupai rasa takut kepada ALLAH SWT. Padahal kepada wali atau jin, tidaklah perlu hingga takut berlebihan, karena mereka juga makhluk ciptaan ALLAH SWT, yg segala sesuatunya ALLAH-lah yg berkuasa. Sebagai contoh, mungkin orang2 NU yg terlalu mengagungkan Gus Dur, sehingga apapun yg dikatakan Gus Dur akan dikerjakan karena mereka beranggapan Gus Dur = wali, yg mesti selalu diikuti+dilaksanakan ucapannya.
8. Menyimpan jimat yg berisi kesyirikan+mantera, atau menggantung Tamimah (jimat) dan Ruqyah (jampi2) karena takut tertimpa musibah/bahaya, atau untuk melawan sihir pandangan mata dan kedengkian. Hal ini sudah jelas merupakan bentuk kesyirikan. Beberapa hadits yg terkait:
- “Sesungguhnya Ruqyah, Tamimah, dan Tiwalah (mantera) adalah kesyirikan.” (HR Ahmad, Abu Dawud)
- “Barangsiapa yg menggantung jimat maka dia telah syirik.”(HR Imam Ahmad)
- “Tidak mengapa melakukan ruqyah selama tidak mengandung kesyirikan.”(HR Muslim). Ruqyah di sini adalah permohonan bantuan selain kepada ALLAH SWT.
9. Bertanya kepada paranormal, dukun, tukang sihir, ramalan bintang, dan membenarkan mereka. Kesyirikan karena mempercayai mereka telah diucapkan Rasulullah SAW,”Barangsiapa yg mendatangi peramal atau dukun, kemudian dia membenarkan ucapannya, maka ia telah kafir dengan ajaran yg diturunkan kepada Muhammad SAW”(HR Bukhari-Musliim)
10. Mengalungkan sepotong kulit serigala atau menggantungnya di rumah, untuk mengusir jin. Dalilnya bisa dilihat di no 8.
11. Menyembelih di ambang pintu karena takut diganggu jin. Ini sebuah tindakan yg menggelikan, namun kenyataannya masih umat Islam ada yg melakukannya. Mereka menyembelih hewan kurban di tempat2 tertentu, karena takut gangguan jin. Ini jelas2 syirik… Dalilnya ada di no 3 dan no 7.
12. Mengaku mengetahui ilmu ghaib atau bisa melihat ke Lauh Mahfuzh. ALLAH SWT telah berfirman di Qur’an, An Naml(27):65,”Katakanlah: tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yg mengetahui perkara yg ghaib, KECUALI ALLAH SWT”. Dengan demikian jika ada orang2 yg mengaku mengetahui hal ghaib, meskipun orang tsb shaleh, rajin beribadah, dst dst…kita WAJIB MENOLAKNYA.!!!
13. Menyimak syair-syair (atau lagu) yg mengandung kesyirikan dan ridha (ikut) dg kesyirikan yg terkandung di dalamnya. Ada beberapa syair2 dari para pujangga Arab yg mengandung kesyirikan, seperti Al Burdah karangan Al Bushari, yg terlalu ghuluw (berlebihan) terhadap Rasulullah SAW+Ahlul Bait+orang2 shaleh. Di jaman sekarang mungkin lagu2 metal/hard rock, yg isinya menyembah/memuja selain kepada ALLAH termasuk dalam kriteria ini.
14. Mengklaim bahwa ALLAH berada di setiap tempat atau menyatu di dalam jiwa sebagian orang. Untuk hal ini, mungkin yg dimaksud adalah klaim yg pernah dilakukan Al Hajjah dan Syekh Siti Djenar.
So, sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam bertindak, barangkali apa yg kita lakukan selama ini ternyata masuk ke dalam salah satu kategori di atas.
October 12, 2005

0 Comments:

Post a Comment

<< Home