Friday, May 12, 2006

Kejadian Penciptaan

Ini saya kutip dari www.geocities.com/situskris/artikelutamaumur_alam_semesta_htm
yang merupakan potongan tulisan Winardi Sutantyo, dosen astronomi itb, anggota GKI Pasteur Bdg. .......

Perhatikan Kejadian, “Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah terang.’ Lalu terang itu jadi.” Ini adalah hari pertama penciptaan. Lalu perhatikan Kejadian 1:14, “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam.” Ini pada hari keempat. Ini sungguh aneh. Orang-orang pada waktu itu – seperti kita juga sekarang – tahu bahwa terang di bumi berasal dari matahari, bulan dan bintang-bintang. Mengapa ditulis bahwa terang diciptakan lebih dahulu daripada sumbernya? Tetapi coba kita bandingkan dengan teori big bang. Pada mulanya, ketika ledakan besar itu terjadi, alam semesta didominasi oleh radiasi. Terang atau cahaya adalah suatu bentuk radiasi. Jadi pada mulanya memang teranglah yang terjadi. Alangkah cocoknya dengan Kejadian 1! Matahari dan bintang-bintang baru terbentuk lama, lama sekali, yaitu ratusan ribu sampai milyaran tahun setelah big bang. Tetapi, seperti akan didiskusikan di bawah, kita juga harus hati-hati dalam menerima kecocokan itu. 1:3 ....

Kutipan berikut ini dari http://web.koen.cz/kosmis/enam-masa.php

Enam perioda penciptaan semesta dijelaskan dalam 41:9-12.
QS 41 Fusshilat
9.Katakan: sungguhkah kamu kufur kepada Yang menciptakan bumi dalam dua periode, dan kamu jadikan bagi-Nya sekutu? Itulah Rabb semesta.
10. Dan Dia menjadikan peneguh dari atasnya, dan Dia memberkahi serta menentukan kadar aqwat [daya yang membentuk kekuatan] padanya dalam empat periode. Itulah penjelasan bagi yang mempertanyakan.
11. Kemudian Dia berkuasa kepada langit yang berbentuk asap [partikel kecil], lalu berkata kepada langit dan bumi: Datanglah kamu berdua dengan sukarela atau terpaksa. Keduanya menjawab: Kami datang dengan sukarela.
12. Maka Dia menggubah langit dalam dua periode, dan mewahyukan bagi tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit dunia dengan pelita dan perlindungan. Itulah takdir Yang Maha Perkasa dan Maha Mengetahui. Intisarinya: bumi tercipta dalam dua periode, daya peneguh tercipta dalam empat periode, dan setelahnya langit dan bumi tercipta bersamaan, langit tercipta dalam dua periode. Jadi enam periode itu adalah empat periode penciptaan daya peneguh (rawasiya) dan dua periode penciptaan materi (langit dan bumi). --- pada beberapa penerjemahan kata periode disebutkan masa atau hari --- Rawasiya merupakan turunan kata rasa [meneguhkan, mengikat, menambat], dan dengan demikian memiliki arti peneguh, pengikat, penambat.

Pada QS 21:31, Allâh berfirman: QS 21: Al-Anbiyaa` (31) Dan Kami jadikan di bumi rawasiya yang membuatnya berpusing [berotasi] bersama mereka. QS 31: Luqmaan (10) Dia mencipta langit tanpa tiang seperti yang kamu lihat, dan dia meletakkan rawasiya di bumi supaya tidak menggoncangkan kamu. Dari sini kita bisa merasakan, rawasiya merupakan gaya alami yang menyusun tata letak dan tata gerak semesta.

Masa penciptaan ini, paling suka diperdebatkan karena dianggap/dinilai/dipandang kitab suci tidak sesuai dengan perkembangan dan fakta ilmu pengetahuan. Selalu ada cara pandang berbeda, pemahaman, dan pengertian yang berbeda, namun tentu dibutuhkan kejernihan hati untuk melihat kalam Sang Mahakuasa.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home