Tuesday, May 09, 2006

Keseimbangan Al Quran - Bag 1

Ada banyak "upaya" untuk membuat ummat tersesat dan ragu dengan Al Qur'an, mulai dari pembahasan kritik sejarah, penafsiran intelektual, hermeuneutika untuk al qur'an, dan lain sebagainya.
Penemuan bilangan 19 dan keseimbangan al qur an yang antara lain ditemukan oleh Rashad Khalifa (yang kemudian mengaku sebagai nabi!!!) merupakan hal yang sangat istimewa ditinjau dari beragam pemahaman dan penafsiran terhadap kitab Allah yang terakhir ini. Fahmi Basya (dosen UIN - Matematika Al Qur'an) memberikan logika-logika kesalehan dan terobosan (lepas dari benar tidaknya) memberikan gambaran tidak kalah indahnya mengenai kota Al Qur'an, kekokohan bahasa yang matematis dan informasi lainnya (ikuti dalam milis perpustakaan-terbuai@yahogroups.com). Begitu juga dengan tulisan/telaahan Maurice Bucaille yang melakukan penganalisisan Sains dan Kitab Wahyu, memberikan tambahan siraman keimanan yang amat berharga untuk direnungkan.
Penemuan kekokohan bahasa al quran, informasi keseimbangan, bilangan 19, seolah-olah menjelaskan "bahwa sesungguhnya kamilah yang memelihara". Berikut kutipan beberapa ayat :
QS Al Hud : 17. Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.
QS Al Baqarah 23. Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
QS Yunus 37. Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam. QS Al Baqarah 4. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
QS Asy Syura 52. Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
QS Al Hijr 9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. Bilangan 19, keseimbangan huruf pada ayat suci, posisi ayat, posisi surat, terhubungnya dengan ilmu pengetahuan (yang sangat boleh jadi pengetahuan manusia - teknologi - sains) masih sedikit dibanding informasi yang dikandung Al Qur'an; dan terutama QS Al Hijr 9, ... dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya... seolah memastikan, memang model matematis yang dibangun pada ayat-ayat dan huruf al Qur'an itu, betul-betul mujizat tanpa tanding sepanjang peradaban manusia. Tantangan Allah juga, pada QS Al Baqarah 23 (buatlah satu ayat saja... ) menyadarkan kita bahwa memang manusia tidak akan mampu membuat, satu ayat saja dengan kekokohan matematis yang berada pada rangkaian "keajaiban sains" pada satu pernyataan berdimensi sosial.
Kritik sejarah penulisan, dan sejenisnya menjadi tidak relevan bahwa ayat ada yang dihilangkan, dikurangi, dan lain sebagainya. Kecanggihan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan justru memberikan warna betapa kokohnya susunan yang terjadi Al Qur an yang ditulis di abad ke 6 Masehi ini. Jadi, mengapa harus biarkan pikiran berkelana di ladang kebimbangan, berprasangka ketidaksesuaian terhadap kemajuan jaman.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home