Friday, July 28, 2006

Dear Starbucks Customer

Parody: A Thankyou To All Starbucks Customers

Written by Howard Schultz
Tuesday, 11 July 2006

Dear Starbucks Customer,

First and foremost I want to thank you for making Starbucks the $6.4 billion global company it is today, with more than 90,000 employees, 9,700 stores, and 33 million weekly customers. Every latte and macchiato you drink at Starbucks is a contribution to the close alliance between the United States and Israel, in fact it is - as I was assured when being honored with the “Israel 50th Anniversary Friend of Zion Tribute Award” - key to Israel’s long-term PR success. Your daily Chocolate Chips Frappucino helps paying for student projects in North America and Israel, presenting them with the badly needed Israeli perspective of the Intifada.

Starbucks, through the Jerusalem Fund of Aish HaTorah, an international network of Jewish education centres, sponsors Israeli military arms fairs in an effort to strengthen the special connection between the American, European and Israeli defense industries and to showcase the newest Israeli innovations in defense. As my contribution to the fight against the global rise of anti-Semitism, the reason behind the current conflict in the Middle-East, I help Aish HaTorah sponsoring the website "honestreporting.com” and produce material informing of Israel’s side of the story.

Without you, my valued customer, I wouldn’t be able to raise hundreds of millions of dollars each year to protect Israeli citizens from terrorist attacks and keep reminding every Jew in America, to defend Israel at any cost. $5 billion per year from the US government are no way near enough to pay for all the weaponry, bulldozers and security fences needed to protect innocent Israeli citizens from anti-Semitic Muslim terrorism. Corporate sponsorships are essential.

Having the bigger picture in mind, Starbucks have donated a store to the US army to help in the “War on Terror”. I cannot emphasize enough, how vital the “War on Terror” is for the continued viability and prospering of the Jewish State.

So next time you feel like chilling out at a Starbucks store, please remember that with every cup you drink at Starbucks you are helping with a noble cause.

Howard Schultz
Chairman & Chief Global Strategist
Starbucks Coffee Stores
Sumber : http://www.ziopedia.org/content/view/578/1/

Terimakasih untuk seluruh pelanggan Starbucks.

Ditulis oleh Howard Schultz
Selasa, 11 Juli 2006

Pelanggan Strarbucks Yang Terhormat,

Pertama dan terutama saya ingin ucapkan terimaksih kepada Anda yang telah membuat Starbucks menjadi perusahaan mendunia yang menghasilkan U$6,4 Milyar , dengan lebih dari 90 ribu tenaga kerja, 9700 café, dan 33 juta pelanggan yang setiap “latte” dan “maccchiato” yang Anda minum di Starbucks memberikan kontribusi pada kedekatan aliansi antara Israel dan Amerika, kenyataan ini, saya katakan sebagai jaminan ketika mendapatkan kehormatan dari ulang tahun persahabatan Israel dari Zion Tribute (Israel 50th Anniversary Friend of Zion Tribute Award” – merupakan kunci untuk keberhasilan PR (Public Relation). Setiap hari minum “Chocolate Chips Frappucino” berarti membantu membayar beasiswa (proyek belajar) di Amerika Utara dan Israel, menunjukkan mereka dengan kepentingan Israel terhadap Intifada.

Starbucks, melalui “Jerusalem Fund of Aish Ha Torah”, suatu jaringan internasional dari Pusat Pendidikan Yahudi, mensponsori tentara Israel memenuhi kebutuhannya dan mendayagunakan kekuatannya melalui koneksi khusus industri pertahanan antara Amerika, Eropa, dan Israel dan untuk menunjukkan inovasi terbaru Israel dalam bidang pertahanan. Sehubungan dengan kontribusi saya dalam berjuang meredam kebangkitan global anti-semit, alasan di belakang konflik Timur Tengah saat ini, saya membantu Aish HaTorah mensponsori website “honestreporting.com” dan menghasilkan materi cerita versi Israel.

Tanpa anda, saya tidak akan bisa mengumpulkan ratusan juta dollar setiap tahun untuk melindungi rakyat Israel dari serangan teroris dan tidak lupa juga dari setiap Yahudi di Amerika, untuk mempertahankan Israel berapapun biayanya. 5 milyar dollar setahun dari pemerintah Amerika jauh dari cukup untuk membiayai setiap perlengkapan senjata, buldozer dan pagar pengaman untuk melindungi penduduk Israel tak berdosa dari teroris muslim anti-semit. Jaringan sponsor berbentuk perusahaan sangat dibutuhkan.

Mendapat gambaran tersebut, Starbucks telah mendonasikan jaringan kafe/resto bagi US Army untuk membantu dalam “War on Terror”. Saya tidak dapat cukup menekankan, betapa pentingnya “War on Terror” untuk melanjutkan kehidupan dan masa depan Negara Yahudi.

Jadi bila anda merasa ingin bersantai di Starbucks, ingatlah bahwa dengan setiap cangkir yang anda minum di Starbucks, anda telah membantu dengan alasan mulia.

Howard Schultz
Chairman & Chief Global Strategist
Starbucks Coffee Stores

Apakah ini sungguh-sungguh atau parodi?.
(Kumuat tulisan ini dengan terjemahan bantuan seorang rekan. Mengingatkan kembali pada saat ini (Juli 2006) Lebanon, di jalur Gaza yang penuh konflik, bom-bom dan tembakan ke yang jelas-jelas rakyat sipil oleh Israeli).

Starbucks melakukan bantahan : http://www.starbucks.com/aboutus/pressdesc.asp?id=668&rumor=true&cookie%5Ftest=1
Starbucks Rumor Response

You may have seen a rumor or web posting about Howard Schultz, Starbucks and the Israeli army. The rumor and web posting are factually inaccurate. Neither Chairman Howard Schultz nor Starbucks fund or support the Israeli Army. Starbucks is a non-political organization and does not support individual political causes.

Contact Information:
Starbucks Coffee Company
(206) 318-7100
press@starbucks.com

Boleh jadi anda membaca rumor atau yang diposting tentang Howard Schultz, Starbucks dan militer Israel. Rumor dan web posting kenyataannya tidak benar. Bukan Howard Schultz tidak juga Starbucks memberikan dukungan dana pada militer israel. Starbucks adalah organisasi non politik dan tidak memberikan dukukungan individual pada masalah politik.

Contact Information:
Starbucks Coffee Company

CC: Bantahan di atas, dari Starbucks, terlalu simpel, tidak menjelaskan/menjawab mengenai bantuan pendidikan, penghargaan yang disebutkan pada parodi tersebut.

Read More!

Thursday, July 27, 2006

Kesalahan-kesalahan Yang Menjurus Ke Syirik

Buat saya, syirik mengandung banyak kerumitan dan ketidaksederhanaan. Tentu, bisa diringkaskan menjadi ''menyekutukan'' Allah, meminta sesuatu apapun bukan kepada Allah. Kita terima saja pengertian ini, meski kita sering meminta tolong pada teman, pada polisi, atau pada orang pandai (paranormal), atau orang yang dianggap wali, yang dimuliakan, yang dihormati. Tentu ada kadar nilai kita meminta tolong/bantuan, minta didoakan, minta urusan dimudahkan.
Lalu, subjek yang kita mintai tolong berada pada tingkatan pengertian apa bagi kita?. Apakah yang kita mintai tolong ini berkuasa segalanya pada saya yang memohon sehingga dan seolah-olah yang bersangkutan menentukan hidup mati kita?. Menyekutukan, tampaknya berada pada wilayah pengertian membuat tandingan untuk urusan-urusan yang kita tidak pahami asal muasalnya, membuat tandingan bahwa ada yang bisa mengatur urusan-urusan yang berada pada wilayah pengertian gaib yang masuk ke dalam wilayah urusan-urusan fisis.

Berikut ini, saya kutipkan dari http://tausyiah275.blogsome.com/2005/10/12/kesalahan-kesalahan-yang-menjurus-ke-syirik/
Dari sebuah buku “Meneropong Dosa-dosa Tersembunyi” aku dapatkan tulisan mengenai kesalahan2 seputar tauhid+akidah yg bisa menjurus ke arah syirik (menyekutukan ALLAH SWT). Berikut aku rangkum+edit+tambahkan dari sumber2 lain. Semoga bermanfaat.
1. Istighatsah kepada orang2 yg telah meninggal, berdoa kepada mereka dan bertaqarrub kepada mereka. Yg dimaksud dg berdoa di sini adalah berdoa meminta sesuatu, dg anggapan bahwa orang2 yg telah meninggal tersebut mempunyai karamah/kemuliaan yg tinggi. Padahal ALLAH SWT telah berfirman di Al Fatihah(1):5, bahwa hanya kepada ALLAH saja kita memohon pertolongan. Orang yg telah mati TIDAK BISA membantu, karena jelas2 dia sudah TIDAK PUNYA kemampuan APAPUN. Kondisi dia sendiri belum tentu bisa dia tolong, apalagi membantu orang lain.
2. Meminta syafa’at kepada orang mati. Ini serupa juga dg no 1, hanya saja mungkin redaksi dari ALLAH sedikit berbeda. Untuk syafa’at ini, firman ALLAH SWT yg terkait adalah Az Zumar(39):43-44. Jadi, sekali lagi, kita hanya boleh meminta syafa’at kepada ALLAH SWT. (bagian ini menurut pemikiranku, mohon koreksinya jika salah) Dengan demikian, Rasulullah SAW memberikan syafa’at (bantuan) atas ijin ALLAH SWT. ‘Tugas’ kita memang banyak2 bershalawat kepada Rasulullah SAW, agar (atas ijin ALLAH SWT) beliau memberikan syafa’atnya kepada kita. Jangan sampai hal ini disalah artikan.
3. Menyembelih dan bernadzar atas nama kuburan, makam ataupun orang-orang mati. Meski terdengar menggelikan, namun masih ada umat Islam yg melakukan hal ini. Padahal Rasulullah SAW telah bersabda:”ALLAH melaknat orang yg menyembelih atas nama selain ALLAH”(HR Muslim). Untuk urusan nadzar, perhatikan firman ALLAH di Al Baqarah(2):270. Dinyatakan “Aoa saja yg kamu nafkahkan atau apa saja yg kamu nadzarkan, maka sesungguhnya ALLAH mengetahuinya”. Dengan demikian hanya (sembelihan) kurban dan nadzar yg didasarkan ALLAH SWT saja yg digolongkan sebagai ibadah kepada-Nya. Selain dari niat tersebut, akan digolongkan sebagai syirik.
4. Thawaf di kuburan, mengusap-usap kuburan dan meminta berkah. Untuk hal yg satu ini, rasa2nya tidak ada komentar lagi. Sudah cukup jelas
5. Memohon dan istighatsah kepada orang-orang yg masih hidup, namun tidak hadir di hadapan pemohon, dengan keyakinan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memberi manfaat/pertolongan. Ini serupa dengan no 1, hanya kali ini permohonan ditujukan kepada orang2 yg hidup.
6. Ghuluw (berlebih-lebihan) kepada orang2 shaleh atau para Nabi - dengan mensifati mereka dengan sebuah sifat ketuhanan, atau memberi mereka hak ubudiyah. Ini terjadi pada Nabi Isa. Kaum Nasrani, (muungkin) saking cintanya kepada Nabi Isa, akhirnya menggelari Nabi Isa dg sifat2 Tuhan. Rasulullah SAW bersabda”Janganlah kalian terlalu berlebihan memuji aku seperti kaum Nasrani terlalu berlebihan memuji Isa, putra Maryam. Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah hamba ALLAH dan Rasul utusan-Nya.”(HR Bukhari)
7. Takut kepada para wali atau jin (rasa takut ini berupa rasa takut yg tersembunyi), seperti takut dikenai keburukan oleh seorang wali atau jin jika dia tidak melakukan hal-hal tertentu. Yg dimaksud rasa takut di sini adalah rasa takut yg menyerupai rasa takut kepada ALLAH SWT. Padahal kepada wali atau jin, tidaklah perlu hingga takut berlebihan, karena mereka juga makhluk ciptaan ALLAH SWT, yg segala sesuatunya ALLAH-lah yg berkuasa. Sebagai contoh, mungkin orang2 NU yg terlalu mengagungkan Gus Dur, sehingga apapun yg dikatakan Gus Dur akan dikerjakan karena mereka beranggapan Gus Dur = wali, yg mesti selalu diikuti+dilaksanakan ucapannya.
8. Menyimpan jimat yg berisi kesyirikan+mantera, atau menggantung Tamimah (jimat) dan Ruqyah (jampi2) karena takut tertimpa musibah/bahaya, atau untuk melawan sihir pandangan mata dan kedengkian. Hal ini sudah jelas merupakan bentuk kesyirikan. Beberapa hadits yg terkait:
- “Sesungguhnya Ruqyah, Tamimah, dan Tiwalah (mantera) adalah kesyirikan.” (HR Ahmad, Abu Dawud)
- “Barangsiapa yg menggantung jimat maka dia telah syirik.”(HR Imam Ahmad)
- “Tidak mengapa melakukan ruqyah selama tidak mengandung kesyirikan.”(HR Muslim). Ruqyah di sini adalah permohonan bantuan selain kepada ALLAH SWT.
9. Bertanya kepada paranormal, dukun, tukang sihir, ramalan bintang, dan membenarkan mereka. Kesyirikan karena mempercayai mereka telah diucapkan Rasulullah SAW,”Barangsiapa yg mendatangi peramal atau dukun, kemudian dia membenarkan ucapannya, maka ia telah kafir dengan ajaran yg diturunkan kepada Muhammad SAW”(HR Bukhari-Musliim)
10. Mengalungkan sepotong kulit serigala atau menggantungnya di rumah, untuk mengusir jin. Dalilnya bisa dilihat di no 8.
11. Menyembelih di ambang pintu karena takut diganggu jin. Ini sebuah tindakan yg menggelikan, namun kenyataannya masih umat Islam ada yg melakukannya. Mereka menyembelih hewan kurban di tempat2 tertentu, karena takut gangguan jin. Ini jelas2 syirik… Dalilnya ada di no 3 dan no 7.
12. Mengaku mengetahui ilmu ghaib atau bisa melihat ke Lauh Mahfuzh. ALLAH SWT telah berfirman di Qur’an, An Naml(27):65,”Katakanlah: tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yg mengetahui perkara yg ghaib, KECUALI ALLAH SWT”. Dengan demikian jika ada orang2 yg mengaku mengetahui hal ghaib, meskipun orang tsb shaleh, rajin beribadah, dst dst…kita WAJIB MENOLAKNYA.!!!
13. Menyimak syair-syair (atau lagu) yg mengandung kesyirikan dan ridha (ikut) dg kesyirikan yg terkandung di dalamnya. Ada beberapa syair2 dari para pujangga Arab yg mengandung kesyirikan, seperti Al Burdah karangan Al Bushari, yg terlalu ghuluw (berlebihan) terhadap Rasulullah SAW+Ahlul Bait+orang2 shaleh. Di jaman sekarang mungkin lagu2 metal/hard rock, yg isinya menyembah/memuja selain kepada ALLAH termasuk dalam kriteria ini.
14. Mengklaim bahwa ALLAH berada di setiap tempat atau menyatu di dalam jiwa sebagian orang. Untuk hal ini, mungkin yg dimaksud adalah klaim yg pernah dilakukan Al Hajjah dan Syekh Siti Djenar.
So, sebaiknya kita lebih berhati-hati dalam bertindak, barangkali apa yg kita lakukan selama ini ternyata masuk ke dalam salah satu kategori di atas.
October 12, 2005

Read More!

Monday, July 24, 2006

Musibah Parameter Keimanan

Oleh A. Nawawi Rambe

Seorang sahabat, Sa'ad bin Abi Waqqash, mengajukan serangkaian pertanyaan
kepada Nabi Muhammad SAW tentang tingkatan musibah atau bala yang dialami
manusia.

"Ya Rasulullah, siapa di antara manusia yang paling pedih balanya di dunia?"

"Para Nabi," jawab Rasulullah.

"Kemudian siapa lagi?"

"Para Wali."

"Kemudian siapa lagi?"

"Orang yang mirip dengan itu."

Orang yang mirip dengan para Nabi dan Wali, bisa saja ulama, atau pemimpin
umat. Semakin tinggi keimanan dan tanggung jawab seseorang, semakin berat
musibah atau ujian yang ditimpakan Allah kepadanya.

Sejarah mencatat, Nabi Ayyub a.s., misalnya, mendapat cobaan berat berupa
penyakit kulit. Sedemikian parahnya penyakit itu hingga berulat, sampai
istrinya sendiri meninggalkannya karena jijik. Saat Nabi Ayyub akan
berwudhu, ia tanggalkan ulat-ulat dari luka-luka di kulitnya dan usai
berwudhu ia kembalikan ulat-ulat itu ke luka-luka tadi (?), seakan tak hendak
menghentikan ulat-ulat itu menikmati luka-luka di tubuhnya. Bertahun ia
hidup menderita, namun sedikit pun tak mengurangi keimanannya kepada Allah.

Masih dalam catatan sejarah, ulama besar sekaliber Imam Syafi'i juga tak
luput dari ujian Tuhan. Tiga tahun ia menderita penyakit ambeien yang parah,
namun tak mengurangi aktivitasnya mengajar. Darah mengucur dari anusnya
sehingga alat penadah harus ditaruh di bawah tempat duduknya saat ia
mengajar.

Mengapa Allah menimpakan bala atas nabi-Nya, atas ulama pewaris nabi-Nya,
dan atas hamba-bambanya yang tak berdosa? Allah menjelaskan dalam
firman-Nya, liyasma' tadharru'ahu - karena la ingin mendengar keluh kesah
hamba-Nya itu.

Dilihat dari sisi ini, mungkin cobaan atau musibah yang berulangkali menimpa
bangsa kita adalah bentuk kerinduan Allah mendengar keluh kesah dan rintihan
kita kepada-Nya. Selama ini mungkin kita terlalu banyak berkeluh kesah
tentang keterpurukan bangsa kita, tentang kemiskinan, tentang penyakit yang
silih berganti mewabah, tentang banjir bandang, tentang longsor, tentang
kebobrokan mentalitas para pemimpin dan pejabat negara yang rakus dan doyan
korupsi, dan tentang banyak musibah lain. Tapi kita mengalamatkan keluhan
itu bahkan kutukan entah kepada siapa. Seringkali justru kepada pemerintah.
Padahal pemerintah bukanlah segala-galanya.

Mengapa kita tidak mengadukan semua keluh kesah itu kepada Allah? Bukankah
Allah sebenarnya rindu akan rintihan hamba-hamba-Nya yang salih? Dalam
sebuah hadis disebutkan, "Innallaha idza ahabba qauman ibtalahum -
Sesungguhnya Allah kalau mencintai suatu kaum, diberi-Nya bala."

Dengan demikian, Allah menurunkan bala bukan tanpa tujuan, terlebih lagi
suatu bala jangan semata-mata dilihat sebagai ganjaran atas "dosa kolektif".
Sebaiknya kita tidak buru-buru menuduh masyarakat yang ditimpa musibah telah
banyak berdosa. Sebab, salah satu fungsi bala justru adalah tanda kecintaan
Allah kepada hamba-Nya.

Nabi SAW bersabda, "Ma min muslimin, 'ushiba bi mushibatin min adza, au
maradhin hatia syaukatin tusyakkuhu ilia ka anna lahu bihi kaffarah
- Tak
seorang Muslim yang ditimpa musibah, baik berupa rasa susah, atau sakit
bahkan sebuah dun menusuk kulitnya, kecuali hal itu menjadi kaffarah
baginya."

Datangnya bala, bagi yang selamat meski cukup menderita, insya Allah
menutupi dosa-dosanya. Itulah yang disebut kaffarah. Kita memang tidak
mengharapkan datangnya bala, tapi kalau ia datang juga hendaknya kita hadapi
dengan sabar, tak perlu risau, apalagi mengumbar sumpah serapah tak karuan.

Menerima cobaan dengan penuh kesabaran adalah pangkal keberuntungan. "Wahai
orang-orang yang beriman, bersabarlah... niscaya kamu akan beruntung.
" (QS
3:211). Seorang yang masih selamat dari maut dalam suatu musibah, kendati

:terluka dan mungkin cacat seumur hidup, : seyogianya bersyukur kepada Allah

karena hal itu berarti kaffarah baginya.

Cobaan selalu berkorelasi dengan keimanan, bahkan menjadi parameter
keimanan. Seseorang belum dikatakan cukup beriman, sebelum keimanannya dites
menurut kadar yang ditentukan Allah (QS 47:31). Semakin banyak bala yang
sanggup diterima dengan kesabaran, semakin tinggi kualitasnya di hadapan
Allah.

Sebaliknya, cobaan yang diterima tanpa kesabaran selain merugikan diri
sendiri, juga mengundang murka Allah. Firman Allah, "Man lam yashbir 'ala
qadha-i wa lam yashbir 'ala bala-i falyakruz min tahtis sama-i fal yatlub
rabban siwaya
- Barang siapa tidak sabar atas keputusan-Ku dan tidak sabar
terhadap bala-Ku, silahkan keluar dari kolong langit-Ku dan cari Tuhan
selain Aku."

Bila mendengar ada bala menimpa sebagian masyarakat kita di tempat lain,
seharusnya iman kita tergetar untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah,
mendorong kita meningkatkan amal shaleh : mengirim doa, melaksanakan qunut
nazilah, atau shalat gaib bagi mereka yang mati syahid, membentuk regu-regu
relawan, dan yang tak kalah pentingnya : menyumbangkan sebagian harta kita
untuk meringankan derita mereka yang selamat.

www.amanah.or.id

Read More!

Monday, July 17, 2006

Jilbab? Apa Gunanya?

http://nofieiman.com/2005/11/jilbab-apa-gunanya/
This entry was posted on Monday, November 21st, 2005 at 9:41 am3

Beberapa waktu lalu, seorang teman mengirim SMS dan menanyakan tentang jilbab, tentang landasan hukumnya, termasuk apa pentingnya seorang perempuan muslimah mengenakan jilbab. Mungkin bagus juga kalau sekalian saya tulis di sini agar kita semua bisa sama-sama belajar dan memahami soal jilbab ini.

Jika dilihat secara fisik, mode atau desain dari jilbab itu sendiri sangat variatif, baik dari segi jenis, cara mengenakan, model, warna, dan seterusnya. Di jaman sekarang, dalam beberapa hal, jilbab juga sering bergeser menjadi suatu tren/mode yang tidak hanya dikenakan oleh perempuan muslimah, tetapi juga mereka-mereka yang belum seiman (baca: perempuan non-muslim).

Berdasarkan apa yang saya pelajari dan saya dapatkan, dasar hukum jilbab adalah QS An Nuur 31. Mungkin banyak pula hadist yang meriwayatkan tentang jilbab. Namun mengingat kekuatan hukum Al-Qur’an dibandingkan hadist, maka referensi tentang hadist sedikit disampingkan dahulu. Dan, berikut kutipan QS An Nuur 31 tersebut:

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Ada beberapa poin penting yang tersurat maupun tersirat dari ayat tersebut. Beberapa di antaranya agak ”tricky” sehingga membutuhkan penalaran dan analisis yang logis untuk memahaminya. Karena memang seperti juga ayat-ayat lainnya, Allah ta’ala sengaja tidak membuka dan membeberkan segalanya secara gamblang serta terbuka untuk memancing penalaran dan pemikiran kita agar mampu menganalisis secara jernih dan cerdas.

Poin penting pertama ada pada kalimat, ”Hendaklah mereka menahan pandangannya.” Kalimat tersebut dapat dipahami secara jelas bahwa seorang wanita seharusnya bisa menjaga pandangan matanya. Seperti kita ketahui bersama, sorot mata atau pandangan dari seorang wanita dapat memberi maksud tertentu dan diartikan lain bagi lawan jenisnya. Hal itu dapat saja kemudian disalahgunakan atau mendorong pada hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi sangatlah wajar bila Allah menghimbau agar para wanita menjaga dan menahan pandangannya.

Poin kedua terdapat pada kalimat, ”hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” Menurut asal usul sejarahnya, perempuan Arab kala itu mengenakan jenis pakaian yang relatif terbuka pada bagian (maaf) dadanya. Kita juga tahu bahwa laki-laki Arab (bahkan hingga kini) mempunyai nafsu seksual yang relatif besar dan menggebu-gebu. Himbauan untuk menutupkan kain hingga ke dada dimaksudkan untuk tidak memancing nafsu laki-laki Arab kala itu sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari. Bahkan, perempuan Arab kala itu juga disarankan untuk tidak bepergian ke luar rumah karena alasan tersebut.

Kemudian, kalimat ”janganlah menampakkan perhiasannya” juga perlu mendapat perhatian. Kata ”perhiasan” yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang dimiliki oleh seorang wanita dan dibanggakan. Perhiasan tersebut misalnya paras wajah yang cantik, mata yang indah, hidung, bibir, rambut, jari-jemari, pergelangan tangan, betis, (maaf) payudara, dan seterusnya. Perhiasan tersebut seharusnya dijaga dan dilindungi, kecuali pada orang-orang yang disebut pada kalimat selanjutnya.

Sementara itu, titik kritis dari ayat tersebut ada pada kalimat, ”pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita)”. Jika pada kalimat sebelumnya disebutkan kata-kata suami, putera, ayah, saudara laki-laki, saudara perempuan, budak, atau anak-anak, mengapa kemudian Allah menyebut juga kata pelayan laki-laki yang relatif tidak mempunyai kedekatan atau hubungan darah dibandingkan dengan misalnya suami, putera, ayah, atau saudara laki-laki dan perempuan?

Pada bagian ini, ”pelayan-pelayan laki-laki” sesungguhnya dapat merujuk pada suatu kaum, golongan, atau bangsa yang kaum laki-lakinya relatif menghargai dan menghormati kaum wanita, misalnya di negara-negara Eropa, atau juga di Indonesia. Di negara ini, relatif kaum laki-lakinya dapat menghargai wanita dengan baik, bersikap santun terhadap lawan jenis, dan tidak mengumbar nafsu seksualnya secara serampangan.

Memang harus dibedakan antara aurat untuk sholat (ibadah) dengan aurat untuk golongan (pergaulan). Aurat untuk sholat sudah dijabarkan secara jelas dan tidak perlu diulas di sini. Sementara aurat untuk golongan (pergaulan) adalah aurat sesuai dengan etika atau nilai yang dianut oleh golongan tersebut. Misalnya di Indonesia, saya menilai bahwa mengenakan pakaian menutupi dada, pusar, hingga lengan tangan dan lutut kaki relatif bisa dipandang sopan, wajar, dan menutup aurat. Tapi untuk kondisi di Arab, mengenakan pakaian semacam itu belum tentu ”aman”.

Jadi, memakai jilbab itu wajib atau tidak? Hmm.. Saya sudah mencoba memberikan gambaran dan menjelaskan semampu saya. Saya yakin Anda mampu menyimpulkan sendiri secara bijak. Saya pribadi sih tidak menuntut (apalagi memaksakan) istri saya untuk berjilbab, walau hati saya lebih menyukai yang demikian. Tapi yang jelas, tidak mengenakan jilbab pun sesungguhnya tidak diharamkan. Justru memaksakan orang lain untuk berjilbab atau memusuhi mereka yang belum berjilbab itulah yang diharamkan.

Hanya saja, mengenakan jilbab bagi seorang wanita bisa mengangkat martabat dirinya. Bagi dirinya sendiri, mengenakan jilbab juga bermanfaat sebagai sistem kontrol karena dirinya secara otomatis dituntut untuk bisa selalu menjaga sikap dan perilakunya secara Islami. Selain itu, laki-laki pun umumnya menjadi sungkan/segan untuk menjahili atau berbuat yang bukan-bukan pada wanita yang berjilbab, bukan?

Read More!

Monday, July 10, 2006

Energi Sepanjang Masa Hidup Semesta

QS 79: An-Naazi`aat.
Bismillâhirrahmaanirrahiim,
(1) Demi yang tercabut dahsyat,
(2) Dan yang tercabut lembut,
(3) Dan yang turun dengan cepat,
(4) Yang lalu berlomba saling menjauhi,
(5) Yang lalu mengatur urusan,
(6) Masa bergetarnya sesuatu yang bergetar,
(7) Yang diikuti oleh (masa) pengganti,
(8) (Yaitu) masa di saat hati berdebar.

Ayat-ayat awal QS An-Naazi`at memaparkan dinamika energi sepanjang masa hidup semesta. Semesta diawali dengan energi yang tercabut dahsyat dalam proses ledakan mahahebat yang membentuk seluruh interaksi dan materi yang kemudian mengisi semesta. Akibat ledakan, ruang semesta meluas, dan akibatnya energi menjadi lebih lembut. Lemah, tapi tetap dinamis. Akibat perluasan, level energi dan suhu semesta juga menurun dengan cepat sekali. Pada level energi yang cukup, terciptalah konfigurasi energi dan materi yang selaras.

Semesta hasil ekspansi masih terus terekspansi, berlomba saling menjauhi. Sementara itu, gaya-gaya peneguh yang merupakan interaksi antar materi bekerja menarik dan mendorong materi-materi menyusun membentuk semesta seperti yang kita ketahui ini.

Dan inilah kita, di semesta fana yang dinamis. Dinamika semesta itu universal. Dari skala makro hingga skala mikro. Semesta disusun hanya oleh gerakan saja. Di skala makro, ruang semesta masih terus berekspansi, galaksi bergerak cepat dalam superkluster, bintang-bintang berpacu mengitari galaksi, planet-planet mengitari bintang, dan satelit- satelit mengitari planet.

Di skala mikro, molekul-molekul bergerak selincah yang dimungkinkan. Elektron mengitari inti atom dengan gerak yang tak tertangkap pengamatan. Pada level lebih kecil, kita boleh heran memahami bahwa materi sebenarnya hanya wujud lain dari energi yang bergetar [perspektif Louis Victor de Broglie]. Dan pada level yang lebih lebih kecil lagi, ilmuwan-ilmuwan mulai menyusun teori bahwa seluruh materi dan energi [yang tidak ada bedanya itu], adalah bentuk-bentuk senar-senar multidimensi [superstring] sangat kecil yang bergetar dan terus bergetar. Karakteristik getaran superstring itu lah yang menentukan identitas penampakannya: apakah ia akan jadi materi atau energi, dan sebagai materi atau energi apa.

Umur semesta fana adalah sepanjang masa bergetarnya unsur-unsur yang bergetar itu, dalam perspektif mana pun kita memandang. Namun kemudian masuklah kita ke masa pengganti,

saat getaran-getaran dihentikan,

saat energi berhenti,

saat materi berhenti,

saat semesta berhenti,

dan saat hati manusia menjadi sangat takut.

Saat ini semuanya masih bergetar dinamis. Masih ada waktu bagi kita untuk menjalankan tugas-tugas kita. Tidak masuk akal untuk berdiam saat seluruh alam semesta bergerak memenuhi tugas yang dibebankan. Masih ada waktu, waktu untuk memperbaiki segalanya, waktu untuk menghadapi apa pun yang membuat kita takut saat semesta berhenti.

Sumber : Dikutip dari forum.webgaul.com/, posted by AlfaOmega
juga ada di "Getar-getar Semesta", web.koen.cz/kosmis/naaziaat.php

Read More!